Rabu, 02 November 2011

Perdarahan postpartum
         Definisi,perdarahan yg melebihi 500 ml setelah bayi lahir.
         Gejala klinik:lemah,limbung,keringat dingin,menggigil,hiperpnea,sistolik <90 mmHG,nadi>100x/m,Hb <8 g%.
         Penyebab : atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta, tertinggalnya sebagian plasenta, inversio uteri, endometritis

Gejala Klnik
1.      Atonia uteri
Uterus tidak berkontraksi dan lembek,perdarahan segera setelah anak lahir.
Penyulit; syok,bekuan darah pada serviks atau posisi terlentang akan menghambat aliran darah keluar
2. Robekan jalan lahir
Darah segar yangmengalir segera setelah bayi lahir, uterus berkontraksi keras dan plasenta lengkap
Penyulit; pucat, lemah dan menggigil

3. Retensio plasenta
Plasenta belum lahir setelah 30 menit,perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras
Penyulit, talipusat putus akibat traksi berlebihan,inversio uteri akibat tarikan,perdarahan lanjutan
4. Tertinggalnya sebagian plasenta
Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap,perdarahan segera
Penyulit; uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak kurang
5. Inversio uteri
Uterus tidak teraba,lumen vagina terisi massa,tampak talipusat
Penyulit;neurogenik syok,pucat dan limbung
6. Endometritis atau sisa fragmen plasenta
Sub involusi uterus,nyeri tekan perut bawah dan pada uterus, perdarahan, lokia mukopurulen dan berbau bila disertai infeksi.

Penanganan
Atonia Uteri
  1. Kenali dan tegakkan diagnosis kerja atonia
  2. Lakukan pemasangan infus dan pemberian uterotonika dan kompresi bimanual.
  3. Berikan transfusi darah bila perlu
  4. Lakukan uji beku darah untuk kofirmasi
  5. Bila masih terjadi perdarahan, lakukan :
Kompresi bimanual eksternal; menekan uterus melalui dinding abdomen dgn saling mendekatkan kedua belah telapak tangan yg melinkupi uterus.Pantau aliran darah yg keluar.Bila perdarahan berkurang,kompresi diteruskan hingga kontraksi baik atau rujuk. Bila gagal coba kompresi bimanual internal
·        Kompresi bimanual internal
Uterus ditekan diantara telapak tangan pd dinding abdomen dan tinju tangan dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah di dlm miometrium sebagai pengganti mekanisme kontraksi. Perhatikan perdarahan yg terjadi, jika kurang tunggu hingga kontraksi baik. Jika gagal, lakukan kompresi aorta abdominalis


·        Kompresi aorta abdominalis
Raba arteri femoralis dgn ujung jari tangan kiri,pertahankan posisi tsb.Genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah umbilikus,tegak lurus dgn sumbu badan hingga mencapai kolumna vertebralis. Penekanan yg tepat akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri femoralis.Lihat hasil kompresi dgn memperhatikan perdarahan yg keluar
Pada RS rujukan : lakukan ligasi arteri uterina dan ovarika atau histerektomi.

Robekan jalan lahir
         Perbaiki keadaan umum terlebih dahulu, jika terjadi syok atasi syok.
         Eksplorasi jalan lahir jika perlu dalam narkose agar lebih mudah
         Lakukan jahitan hemostasis jika terdapat robekan jalan lahir
         Berikan antibiotika profilaksis
Endometritis
         Berikan antibiotika yg adekuat jika perlu double dan dosis tinggi
         Pemberian uterotonika seperti metergin 3x1 untuk 5-7 hari
         Jika ada sisa plasenta lakukan kuretase dalam perlindungan uterotonika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar